Halo teman teman, adakah dari kalian yang berasal dari kecamatan Mirit? Kalau ada pasti kalian tidak asing lagi dengan Desa Selotumpeng yang terkenal dengan batu berbentuk tumpeng. Tapi apa kalian tahu sejarah dari desa ini? Simak yuk kisahnya!!
Menurut riwayat turun temurun, batu tumpeng terletak di tepi Sungai Rowo. Konon katanya dulu ada seorang laki laki yang sengaja mengambil batu tersebut untuk dijual karena keunikan bentuknya. Tetapi saat diperjalanan batu tersebut menghilang dan kembali ke asal semula. Masyarakat sekitar meyakini bahwa batu tersebut bukanlah batu biasa. Karena batu itu bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Mengetahui hal tersebut masyarakat setempat membuat sebuah pendopo untuk batu tersebut. Mereka meyakini, bahwa batu berbentuk tumpeng itu adalah peninggalan Mbah Sampang. Siapakah Mbah Sampang itu?
Mbah Sampang adalah tokoh yang berperan membuka Desa Sampang yang sekarang masuk kedalam wilayah Desa Selotumpeng sebagai sebuah dukuh. Nama asli beliau adalah Mbah Wongsojoyo. Tidak ada informasi mengenai asal usul beliau, tetapi beliau diyakini memiliki seorang istri yang dimakamkan di sebelah makam beliau.
Hal yang sangat diingat oleh masyarakat Desa Selotumpeng, khususnya Dukuh Sampang, ialah bahwa Mbah Sampang dikenal sebagai tokoh yang disegani karena memiliki berbagai kelebihan. Sosok Mbah Sampang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan batu (Selo) yang berbentuk tumpeng. Batu yang diyakini adalah peninggalan Mbah Sampang itu memiliki keunikan. Keunikan batu tersebut bahkan membuat nama batu tersebut dijadikan nama sebuah desa. Yaitu Desa Selotumpeng.
Sebagai penghormatan kepada Mbah Sampang, masyarakat Desa Selotumpeng masih melakukan tradisi ziarah ke makam beliau, biasanya pada acara tertentu para peziarah membuat selamatan di makam Mbah Sampang untuk meminta restu sekaligus mendoakan beliau sebagai leluhur desa.
Nah segitu dulu ya teman teman untuk artikel kali ini, sampai bertemu di artikel selanjutnya......
Sumber
Muhammad Zainudin. 2020. “Sejarah Desa Selotumpeng”. (Hasil wawancara pada Selotumpeng 9 Februari 2020 jam 13.30).